x terhitung salahku

Thursday, 4 August 2011

perang terakhir rasulullah

perang terakhir yg nabi muhammad sertai adalah Perang Tabuk


dan


ka'ab bin Malik adalah individu yg x menyertai peperangan tersebut


kata-katanya selepas itu adalah, "duhai, sekiranya aku melakukannya"

Ka'ab mengaku tentang kelemahan diri dia dan tabiat manusia tu sendiri....sesekali waktu lemah dan tetipu diri sendiri.



rasulullah mengajak ka'ab utk ikut rombongan peperangan.tp, Ka'ab slesa dgn apa nikmat yg dia ada dan x menyertai peperangan tabuk."Aku tidak pernah tertinggal dalam satu peperangan pun bersama Rasulullah kecuali dalam perang Tabuk dan perang Badr. Tatkala Rasulullah berangkat bersama pasukan, aku masih terlambat dan belum sempat melakukan persiapan. Batinku berharap, aku dapat menyusul mereka. Namun akhirnya, langkahku benar- benar terhambat. Kesedihanku bertambah, ketika aku tahu bahwa orang-orang yang tidak bergabung dalam jihad itu hanya orang-orang yang tertuduh munafik atau kaum yang lemah daya upaya".


setelah Ka'ab tertinggal rombongan peperangan Tabuk tu, kata Ka'ab, "Aku ingin menyusul mereka namun itu tidak ditakdirkan untukku...Duhai seandainya aku melakukannya"


 dalam perang Tabuk ini,sahabat lain yg hampir tertinggal drp ikut rombongan berperang adalah Abu Khoitsamah sebagaimana Ka'ab bin Malik r.a.namun, setelah semua berjalan, Abu Khoitsamah menyusul kemudian meninggalkan qoidun (org2 yg duduk dibelakang yg tidak ikut berjihad).. Abu Khoitsamah berkata, "'Demi Allah ini tidak adil, Rasulullah SAW di bawah matahari terik dan kepanasan, sedangkan saya disini saya berteduh dan bersenang-senang" Abu Khoitsamah pun mengambil tunggangannya dan sdikit kurma lalu bjln menyusul Rasulullah dan rombongan perang Tabuk.


Ka'ab bertemu Rasulullah SAW setelah baginda pulang drp peperangan Tabuk utk memberikan alasan kpd baginda kenapa dirinya tidak menyertai rombongan peperangan...rasulullah menyambut kedatangan Ka'ab dgn senyuman.tp senyuman yg Rasulullah berikan pd Ka'ab adalah senyuman dgn kemarahan.


“Wahai Ka’ab, mengapa dirimu tidak ikut? Bukankah kau telah menyatakan baiat kesetianmu?”


“Ya Rasulullah! Demi Allah. .Kalau duduk di hadapan penduduk bumi yang lain, tentulah aku akan berhasil keluar dari amarah mereka dengan berbagai alasan dan dalil lainnya. Sungguh aku diberikan kemampuan berdebat. Namun, demi Allah. Aku sadar kalau aku berbicara bohong kepadamu dan engkau pun menerima alasan kebohonganku, aku khawatir Allah akan membenciku.kalau kini aku bicara jujur, kemudian karena itu engkau marah kepadaku, sesungguhnya aku berharap Allah akan mengampuni kealpaanku. Ya Rasululah saw., demi Allah, aku tidak punya uzur. Demi Allah, keadaan ekonomiku aku tidak pernah stabil dibandingkan dengan tatkala aku mengikutimu itu!”


"Sungguh kau telah berlaku jujur.namun, Kini, pergilah kau sehingga Allah menurunkan keputusan-Nya kepadamu!"




akhirnya, rasulullah memaafkan ksalahan Ka'ab bin Malik

No comments:

Post a Comment