Tetiba
“ kis, minggu dpn kis present surah al-buruj k”
“hah?! Sy ke umi?”
“boleh la kn”
“tafsir ni sy.... bg yg boleh bcakap la umi.. sy x pndai bcakap”
org blur2… dh la xde tafsir kat umah..
penyelesaiannya, org cari kat internet n tanye kat ustzh org ttg surah ni.. ustzh sebut ttg hadis ghulam yg ada dikaitkan dgn surah al-buruj..Ustazah waheeda bkn yang 1st ceritakan hadis ghulam pd org. (ooooo.. ni tupenye hadis ghulam… ada dlm tafsir surah al-buruj rupenye….)
“ kis, minggu dpn kis present surah al-buruj k”
“hah?! Sy ke umi?”
“boleh la kn”
“tafsir ni sy.... bg yg boleh bcakap la umi.. sy x pndai bcakap”
org blur2… dh la xde tafsir kat umah..
penyelesaiannya, org cari kat internet n tanye kat ustzh org ttg surah ni.. ustzh sebut ttg hadis ghulam yg ada dikaitkan dgn surah al-buruj..Ustazah waheeda bkn yang 1st ceritakan hadis ghulam pd org. (ooooo.. ni tupenye hadis ghulam… ada dlm tafsir surah al-buruj rupenye….)
1st
time org dgr ttg hadis ghulam, daripada cik mus’ab… ble org takut2 nak join
usrah sbb family.. ble dh faham ape tu usrah, org risau timbul masalah dgn
family yang bimbang ble org join usrah ni.. yela anak dia g program sana sini..
jumpa kwn2 yg parent sndiri x knal..rasanya, bukan org je yg takut nak join
usrah.. tp ramai kat luar sana takut kan nk join usrah.. lom lg tkut sbb kat
usrah smua tudung labuh2)
Usrah
ni ape ntah.. mcm bahaya je..
Org
suka usrah sbb drp usrah org lbh faham ape tu islam… ttg tudung labuh, itulah
yg plg sempurna tuk menutup aurat… sekurang2nya dosa aurat thapus ble ditutup..
jdn mmbandingkan dosa aurat dgn dosa lain..
cik
mus’ab ceritakn ttg hadis ghulam pd org ble org ckp kat dia org bimbang dgn
family dan mcm mna dia handle mslh family risau ttg kita...
Alhamdulillah
sbnrnya, family org ok je org join usrah.. org xde bdalih2 dgn diorg.. sbb org
ckp terus terang kat mak abah… org x kn lupa kata2 abah, “xpela.. akak dah
besar.. akak tau pe yg baik, akak buat la”
Skang
kalau g usrah org cume ckp, “abah mak, org ada usrah arini”…Diorg ok… tp
masalahnye dgn diri org sendiri yg malas dan x nak push diri tuk join program
mingguan… sedih..sedih… sedih… hati org dah mula bermasalah.. masalah pd diri
sendiri bukan pada org lain.. sbb tulah, usrah bukan tmpt tuk mengubah diri
seseorg sbb yg dapat mengubah diri adalah diri sendiri.. x perlu disandarkan
kpd org lain.
Xpelah..
org go through hadis ghulam ni.. yang menerangkan tentang surah ke 85 iaitu
surah al-buruj, yg merupakan surah makiyyah.. (syukran kpd Nazirah sbb mmbantu
org tuk igt surah ni mse wat rujukan kat library)
Org
bukan jenis yg bergantung sepenuhnya pada internet.. jd org g library daerah
muar tuk cari tafsir surah ni.. betul dalam tafsir ada disebut ttg hadis ghulam
ni tuk surah al-buruj.
Shuhaib
bin Sinaan Arrmmi ra. mengatakan bahawa Rasulullah saw. bersabda
Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi) yangmempunyai seorang yang ahli sihir, kemudian ketika ahli sihir telah tua ia berkata kepada raja: "Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku, karena itu anda kirim kepadaku seorang pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya ilmu sihir". Maka raja berusaha mendapat seorang pemuda untuk mempelajari ilmu sihiritu, sedang di tengah jalan antara tempat ahli sihir dengan rumah pemuda itu ada tempat seorang pendeta (ahli ibadah) yang mengajar agama, maka pada suatu masa pemuda itu singgah ditempat pendeta untuk mendengarkan pengajiannya, maka ia tertarik dengan ajaran pendeta itu sehingga jika ia terlambat datang kepada ahli sihir dia akan dipukul, dan bila terlambat kembali ke rumahnya juga dia dipukul, maka ia mengadu tentang kejadian itu kepada pendeta. Maka diajar oleh pendeta jika terlambat datang kepada ahli sihir supaya berkata aku ditahan oleh ibuku, dan bila terlambat kembali ke rumah katakan: Aku ditahan oleh ahli sihir.
Maka berjalan beberapa lama kemudian itu, tiba-tiba pada suatu hari ketika ia akan (hendak) pergi, mendadak (tiba-tiba) di tengah jalan ada seekor binatang buas sehingga orang-orang tidak berani jalan di tempat itu, maka pemuda itu berkata:
"Sekarang aku akan mengetahui yang mana lebih yang lebih baik di sisi Allah apakah ajaran pendeta atau ajaran ahli sihir",
lalu ia mengambil sebutir batu dan berdoa
"YaAllah jika ajaran pendeta itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah binatang itu supayaorang-orang dapat lalu lalang di tempat ini".
Lalu dilemparkanlah batu itu, dan langsung terbunuh binatang itu. Dan orang-orang gembira karena telah dapat lalu lintas di jalan itu.
Maka ia langsung memberitakan kejadian itu kepada Rahib (pendeta), maka berkatalah Rahib itu kepadanya :
"Anda kini telah afdhat (pesan) daripadaku, dan anda akan diuji, maka jika diuji jangan sampai menyebut namaku".
Kemudian pemuda itu dapat menyembuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit yangberat-berat pada semua orang.
Ada seorang pembesar dalam majlis raja dan dia telah buta karena sakit mata, ketika ia mendengar berita bahwa ada seorang pemuda dapat menyembuhkan pelbagai macam penyakit maka ia segera pergi kepada pemuda itu sambil membawa hadiah yang banyak, sambil berkata:
"sembuhkan aku, dan aku sanggup memberikan kepadamu apa saja yang anda suka".
Jawab pemuda itu:
"Aku tidak dapat menyembuhkan seseorang pun sedang yang menyembuhkan hanya Allah azza wajalla, jika engkau mau beriman (percaya)kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga Allah menyembuhkanmu"
Kemudian kembali pemuda itu diperintah untuk meninggalkan agama yang dianutnya (agama tauhid), tetapi pemuda ini juga menolak perintah raja, Maka raja memerintahkan supaya dibawa ke puncak gunung dan di sana juga supaya ditawarkan kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan mengikuti agama raja, jika tetap menolak supaya dilempardari atas gunung itu, maka ketika telah sampai di atas gunung dan ditawarkan kepadanya pemuda untuk berubah agama, dan ditolak oleh pemuda itu. Kemudian pemuda itu berdoa
"Allahumma ikfinihim bimaasyi’ta: (Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan mereka ini dengan akusehendak-Mu)".
Tiba-tiba gunung itu bergoncang sehingga para pengawal berjatuhan dari atas bukit dan mati semuanya, maka segeralah pemuda itu kembali menemui raja, dan ketika ditanya:
"Manakah orang-orang yangmembawamu?".
Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan urusan mereka".
Lalu pemuda itu ditangkap lagi dan kali ini dibawa ke laut dengan naik perahu,
setelah sampai di tengah laut ditanyakan padanya jika ia mahu mengubah agama, jika tidak maka lemparkan ke dalam laut dan ketika telah sampai di tengah laut pemuda itu berdoa:
"Allahumma ikfinihim bimaasyi’ta",
maka tenggelamlah orang yang membawanya semuanya dan segeralah pemuda kembali menghadap raja. Dan ketika ditanya oleh raja
"Bagaimana keadaan orang-orang yang membawamu?" Jawabnya: "Allahyang menyelesaikan mereka"
Kemudian pemuda itu berkata kepada raja
"Engkau takkan dapat membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku maka dengan itu engkau akan dapat membunuhku"
Raja bertanya: "Apakahperintahmu?"
Jawab pemuda: "Kau kumpulkan semua orang di suatu lapangan, lalu engkau gantung aku di atas tiang, lalu kau ambil anak panah milikku ini dan kau letakkan di busur panah dan membaca:
Bismillahi Rabbil ghulaarn (Dengan nama Allah Tuhan pemuda ini),kemudian anda lepaskan anak panah itu, maka dengan itu anda dapat membunuhku".
Maka semua usul pemuda itu dilaksanakan oleh raja,dan ketika anak panah telah mengenai pelipis pemuda itu ia mengusap dengan tangannya dan langsung mati, maka semua orang yang hadir berkata:
"Aamannaa birrabil ghulaam (Kami beriman kepada Tuhannyapemuda itu)".
Sesudah itu ada orang memberitahu kepada raja bahwa semua rakyat telah beriman kepada Tuhannya pemuda itu, maka bagaimanakah usaha untuk menghadapi rakyat yang banyak ini.
Maka raja memerintah supaya di setiap jalan digali parit dan dinyalakan api,dan tiap orang yang berjalan di sana, dan ditanya tentang agamanya,jika ia telap setia pada kami biarkan, tetapi jika ia tetap percaya kepadaAllah masukkanlah ia ke dalam parit api itu
Maka adanya orang berjejal-jejal (berbaris-baris) dorong mendorong yang masuk di dalam parit api itu,
sehingga tiba seorang wanita yang menggendong(membawa) bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya diangkat oleh pengikut-pengikut raja untuk dimasukkan kedalam parit berapi itu, wanita itu hampir menuruti mereka berganti agama karena sangat belas kasihan pada anaknya yang masih kecil itu, tiba-tiba anak bayi itu berbicara dengan suara lantang:
"Sabarlah hai ibuku karena kau sedang mempertahankan yang kebenaran.”.
Akhirnya mereka berdua terjun kedalam parit api yang menyala dan membakar.
banyak pengajaran yg dapat dihuraikan dalam hadis ghulam ni..
Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi) yangmempunyai seorang yang ahli sihir, kemudian ketika ahli sihir telah tua ia berkata kepada raja: "Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku, karena itu anda kirim kepadaku seorang pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya ilmu sihir". Maka raja berusaha mendapat seorang pemuda untuk mempelajari ilmu sihiritu, sedang di tengah jalan antara tempat ahli sihir dengan rumah pemuda itu ada tempat seorang pendeta (ahli ibadah) yang mengajar agama, maka pada suatu masa pemuda itu singgah ditempat pendeta untuk mendengarkan pengajiannya, maka ia tertarik dengan ajaran pendeta itu sehingga jika ia terlambat datang kepada ahli sihir dia akan dipukul, dan bila terlambat kembali ke rumahnya juga dia dipukul, maka ia mengadu tentang kejadian itu kepada pendeta. Maka diajar oleh pendeta jika terlambat datang kepada ahli sihir supaya berkata aku ditahan oleh ibuku, dan bila terlambat kembali ke rumah katakan: Aku ditahan oleh ahli sihir.
Maka berjalan beberapa lama kemudian itu, tiba-tiba pada suatu hari ketika ia akan (hendak) pergi, mendadak (tiba-tiba) di tengah jalan ada seekor binatang buas sehingga orang-orang tidak berani jalan di tempat itu, maka pemuda itu berkata:
"Sekarang aku akan mengetahui yang mana lebih yang lebih baik di sisi Allah apakah ajaran pendeta atau ajaran ahli sihir",
lalu ia mengambil sebutir batu dan berdoa
"YaAllah jika ajaran pendeta itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah binatang itu supayaorang-orang dapat lalu lalang di tempat ini".
Lalu dilemparkanlah batu itu, dan langsung terbunuh binatang itu. Dan orang-orang gembira karena telah dapat lalu lintas di jalan itu.
Maka ia langsung memberitakan kejadian itu kepada Rahib (pendeta), maka berkatalah Rahib itu kepadanya :
"Anda kini telah afdhat (pesan) daripadaku, dan anda akan diuji, maka jika diuji jangan sampai menyebut namaku".
Kemudian pemuda itu dapat menyembuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit yangberat-berat pada semua orang.
Ada seorang pembesar dalam majlis raja dan dia telah buta karena sakit mata, ketika ia mendengar berita bahwa ada seorang pemuda dapat menyembuhkan pelbagai macam penyakit maka ia segera pergi kepada pemuda itu sambil membawa hadiah yang banyak, sambil berkata:
"sembuhkan aku, dan aku sanggup memberikan kepadamu apa saja yang anda suka".
Jawab pemuda itu:
"Aku tidak dapat menyembuhkan seseorang pun sedang yang menyembuhkan hanya Allah azza wajalla, jika engkau mau beriman (percaya)kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga Allah menyembuhkanmu"
Kemudian kembali pemuda itu diperintah untuk meninggalkan agama yang dianutnya (agama tauhid), tetapi pemuda ini juga menolak perintah raja, Maka raja memerintahkan supaya dibawa ke puncak gunung dan di sana juga supaya ditawarkan kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan mengikuti agama raja, jika tetap menolak supaya dilempardari atas gunung itu, maka ketika telah sampai di atas gunung dan ditawarkan kepadanya pemuda untuk berubah agama, dan ditolak oleh pemuda itu. Kemudian pemuda itu berdoa
"Allahumma ikfinihim bimaasyi’ta: (Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan mereka ini dengan akusehendak-Mu)".
Tiba-tiba gunung itu bergoncang sehingga para pengawal berjatuhan dari atas bukit dan mati semuanya, maka segeralah pemuda itu kembali menemui raja, dan ketika ditanya:
"Manakah orang-orang yangmembawamu?".
Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan urusan mereka".
Lalu pemuda itu ditangkap lagi dan kali ini dibawa ke laut dengan naik perahu,
setelah sampai di tengah laut ditanyakan padanya jika ia mahu mengubah agama, jika tidak maka lemparkan ke dalam laut dan ketika telah sampai di tengah laut pemuda itu berdoa:
"Allahumma ikfinihim bimaasyi’ta",
maka tenggelamlah orang yang membawanya semuanya dan segeralah pemuda kembali menghadap raja. Dan ketika ditanya oleh raja
"Bagaimana keadaan orang-orang yang membawamu?" Jawabnya: "Allahyang menyelesaikan mereka"
Kemudian pemuda itu berkata kepada raja
"Engkau takkan dapat membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku maka dengan itu engkau akan dapat membunuhku"
Raja bertanya: "Apakahperintahmu?"
Jawab pemuda: "Kau kumpulkan semua orang di suatu lapangan, lalu engkau gantung aku di atas tiang, lalu kau ambil anak panah milikku ini dan kau letakkan di busur panah dan membaca:
Bismillahi Rabbil ghulaarn (Dengan nama Allah Tuhan pemuda ini),kemudian anda lepaskan anak panah itu, maka dengan itu anda dapat membunuhku".
Maka semua usul pemuda itu dilaksanakan oleh raja,dan ketika anak panah telah mengenai pelipis pemuda itu ia mengusap dengan tangannya dan langsung mati, maka semua orang yang hadir berkata:
"Aamannaa birrabil ghulaam (Kami beriman kepada Tuhannyapemuda itu)".
Sesudah itu ada orang memberitahu kepada raja bahwa semua rakyat telah beriman kepada Tuhannya pemuda itu, maka bagaimanakah usaha untuk menghadapi rakyat yang banyak ini.
Maka raja memerintah supaya di setiap jalan digali parit dan dinyalakan api,dan tiap orang yang berjalan di sana, dan ditanya tentang agamanya,jika ia telap setia pada kami biarkan, tetapi jika ia tetap percaya kepadaAllah masukkanlah ia ke dalam parit api itu
Maka adanya orang berjejal-jejal (berbaris-baris) dorong mendorong yang masuk di dalam parit api itu,
sehingga tiba seorang wanita yang menggendong(membawa) bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya diangkat oleh pengikut-pengikut raja untuk dimasukkan kedalam parit berapi itu, wanita itu hampir menuruti mereka berganti agama karena sangat belas kasihan pada anaknya yang masih kecil itu, tiba-tiba anak bayi itu berbicara dengan suara lantang:
"Sabarlah hai ibuku karena kau sedang mempertahankan yang kebenaran.”.
Akhirnya mereka berdua terjun kedalam parit api yang menyala dan membakar.
banyak pengajaran yg dapat dihuraikan dalam hadis ghulam ni..
Spe
ghulam? Ghulam ni mksudnye pemuda.. rasulullah x fokuskn pun nme dia sape..
(ghulam ni bukn nama org ye..) dan pd org, ghulam ni simbolik kpd seluruh
pemuda n pemudi yg ada kat dunia ni.. hadis ni releven tuk kita semua x kira la
sblm merdeka ke.. slps merdeka ke.. (sj nk fokuskn pd rakyat malaysia)
hadis ni menunjukkan betapa bernilainya pemuda pemudi tu..
nota : maaf… ni draf yg org simpan.. ada yg dh slesai ditaip, org x dpt cari dlm tajuk apa dan kat folder apa dalam laptop org..
p/s : len kali pape draf, simpan biar dlm keadaan tersusun.
ok…. Ini kupasan drp
hadis ni menunjukkan betapa bernilainya pemuda pemudi tu..
nota : maaf… ni draf yg org simpan.. ada yg dh slesai ditaip, org x dpt cari dlm tajuk apa dan kat folder apa dalam laptop org..
p/s : len kali pape draf, simpan biar dlm keadaan tersusun.
ok…. Ini kupasan drp
Mungkin
ada yang rasa biasa sahaja apabila membaca hadis ghulam yang diattachkan
bersama email ini. Mungkin ada yang tertanya-tanya apa sebenarnya yang ingin
disampaikan oleh hadis tersebut. Ada kaitan ke hadis tersebut dengan keadaan
kita sebagai pelajar. Adakah hadis tersebut setakat sebuah cerita?
Agak-agaknya, Rasulullah SAW suka-suka ke nak buang masa nak cerita dengan
sahabat kisah tersebut yang serasanya sangatlah panjang?
Insya Allah kita berkongsi sedikit pengajaran dari hadis ini. Sekiranya ada kesilapan, teguran adalah dialu-alukan. Hadis ni sebenarnya terlalu bermakna setiap baris dan ayatnya. Menjadi taklif (tanggungjawab) untuk berkongsi meskipun ilmu yang ada terlalu sedikit.
Ghulam ni apa sebenarnya? Remaja lelaki. Kisah ni pernah disebutkan dalam Quran ke? Pernah. Dalam Surah Buruj. Kisah tentang parit. Bila satu kisah tu Allah sebut dalam AlQuran, kisah tu sangatlah penting. Macam orang yang menyusun buku teks, dia kenalah pastikan apa yang dia nak tulis dan susun dalam buku teks tu adalah benar-benar penting. Macam itu juga dengan AlQuran. Kitab dan pedoman sepanjang hayat. Maka setiap perkara yang Allah sebutkan tu memang sangat relevan dengan kita.
Allah sebut ke nama ghulam tu dalam AlQuran? Rasulullah sebut ke nama ghulam tu dalam hadis tersebut? Allah dan rasulNya sebut ke nama tempat itu? Tak. Sebab apa? Sebab nak tunjukkan kat kita betapa ‘evergreen’nya hadis ni. Rasulullah SAW nak tunjukkan kat kita betapa relevannya hadis ni meskipun kita duduk pada era 2020. Saya adalah ghulam. Awak adalah ghulam. Siapa sahaja adalah ghulam.
Kenapa agaknya hadis ni pasal ghulam? Seorang remaja. Kenapa bukan pasal seorang tua yang dah matang dengan pengalaman ke? Kenapa agaknya? Sebab remajalah penentu masa depan sesuatu bangsa kan? Remajalah golongan yang mempunyai semangat yang sangat kental. Punya misi dan visi. Tindakannya jauh lebih mencabar dan mungkin tak tercapai dek akal manusia biasa. Keputusannya membuat orang terpegun. Remajalah golongan yang sangat kreatif dan inovatif. Tapi apa yang jadi kat kebanyakan remaja sekarang? Mereka adalah golongan yang begitu hebat dengan perkara-perkara yang membinasakan. Hebat smoking, hebat clubbing, hebat cakap kosong, dan segala macam kehebatan yang menghancurkan ada dalam diri kebanyakan remaja dewasa ini.
Kita tengok hadis ini. Kisah ini dimulakan mengenai dialog di antara raja dan tukang sihir. Raja mempergunakan tukang sihir demi kepentingannya. Dan tukang sihir tahu sekiranya dia telah tiada, raja akan bermasalah. Maka dia meminta raja mencarikan seorang budak. Dalam riwayat Tarmizi disebut: “Carilah untukku seorang budak yang mudah memahami atau dia berkata: yang cerdik dan cepat faham” .
Kenapa budak yang cerdik dan pandai? Sebab kalau bodoh, kena ajar sihir berkali-kali. Menyusahkan. Maka raja pun mencari budak yang pandai. Macam mana raja cari? Tidak disebutkan dalam hadis ini. Mungkin raja buat peperiksaan SPM, tapis mana satu pelajar terbaik.
Lepas itu kita tengok tentang rahib. Bila budak itu sudah terpilih sebagai ahli sihir raja, maka popularlah dia. Terkenal. Semua orang kenal dia. Macam pelajar terbaik SPM, keluar di dada akhbar dan televisyen. Rahib pun kenal dia. Dan rahib ini pun berusaha untuk berkenalan dengan budak (ghulam) ini tadi. Tidak diceritakan macam mana rahib kenal budak itu. Zaman itu tiada boarding school. Maka ghulam ini berulang alik dari rumah ke tempat tukang sihir. Dalam perjalanan itu dia bertemu rahib. Dan rahib telah melakukan segala usaha untuk berkenalan dengan ghulam.
Kemudian ghulam pun syok dengan ilmu si rahib. Bermulalah episod baru dalam hidupnya, perkenalannya dengan Islam. Buat sahabat-sahabat sekalian, kisah ini adalah persis perjalanan hidup kita yang bukan kebetulan. Kisah ini adalah kisah perjuangan. Dan kisah ini akan terus berlaku sehingga hari akhirat. Ghulam akan terus hidup sehingga kiamat berlaku. Dan kitalah ghulam tersebut.
Mungkin sahabat-sahabat tertanya-tanya, jadi apa kaitannya hadis ni dengan kita? Hakikatnya, hadis ini nak ajak kita semua kembali menjadi ghulam atau remaja yang soleh dan musleh, yang baik dan cuba menjadikan manusia lain juga baik. Nak senang faham kaitan hadis ni dengan kita, dapatlah disimpukan:
1) ghulam – kita golongan remaja
2) ilmu sihir – macam ilmu duniawi yang kita pelajari seperti ilmu perubatan, kejuruteraan, undang-undang dan lain-lain lagi
3) tukang sihir – macam pensyarah-pensyarah kita di universiti atau cikgu-cikgu di sekolah yang mengajar kita ilmu duniawi
4) ilmu yang dipelajari dari rahib – macam ilmu agama yang kita pelajari dalam usrah, atau dari guru-guru agama kita, ilmu yang benar..
5) rahib – macam ustaz atau ustazah, naqib dan naqibah
Kita tengok ghulam ni. Dia belajar ilmu medic sahaja ke? Atau dia belajar agama dalam usrah sahaja? Dia belajar dua-dua benda. Ada di kalangan kita yang hanya tahu score dalam exam sahaja, tapi tidak tahu langsung pasal agama. Bila ada yang ajak pergi usrah/ program agama, rasa malas. Ada pulak yang hebat sekali dalam ilmu agama sahaja, akademik hancur belaka. Maka jadilah macam ghulam, balance dalam aspek duniawi dan ukhrawi.
Kalau kita tengok hadis ini, pernah tak si rahib suruh ghulam berhenti belajar sihir? Tidak pernah. Dalam keadaan terdesak pun, si rahib suruh ghulam ‘menipu’ sahaja. Tidak suruh ghulam berhenti belajar sihir. Kenapa agaknya ghulam ni belajar ilmu sihir sedangkan tanggungjawab dia adalah khalifah kat muka bumi ni? Bukan ke dia kena buat kerja dakwah, kena ajak orang kepada Islam. Tapi kenapa dia belajar ilmu duniawi jugak, kenapa bukan ilmu ukhrawi sahaja? Kenapa tak belajar pasal islam sahaja? Macam kitalah jugak kan, kenapa buat perubatan, undang-undang, kejuruteraan dan lain-lain? Bukan kita kena jadi khalifah ke? Sebabnya ultimate goal kita bukanlah nak jadi doktor, jurutera atau peguam semata-mata. Tapi semua tu adalah cara kita nak ’menyihir’ hati manusia lain kepada Islam. Kan best kalau jadi doktor, 5 minit je rawat pesakit, tapi 10 minit adalah berdakwah. Best tak? Best kan. Patient percaya tak? Mesti percaya. Kenalah jadi macam ghulam, dia belajar ilmu sihir tu untuk menyihir hati orang lain. Bila dia sembuhkan orang buta tu, dia katakan kat orang buta tu, Allah yang sembuhkan. Dia dakwah kat orang buta tu. Best kan kalau dapat jadi macam ghulam?
Ghulam belajar ilmu sihir itu dengan matlamat yang benar. Matlamatnya apa? Perjuangan aqidah yang hak. Hatta sehingga akhir hayatnya. Kalau kita tidak faham matlamat hidup kita, jadilah kita tukang sihir selama-lamanya. Jadilah kita doktor yang tidak pernah tahu tujuan penciptaannya. Dan kita akan terus diperkudakan. Macam orang Indonesia yang tolong bina KLCC itu. Dia buat kerja susah-susah, tapi orang lain dapat nama. Dia dipergunakan.
Ghulam bukan begitu. Sihirnya menyebabkan dirinya hebat. Hatta memperkudakan sang raja. Dia arahkan raja buat macam-macam semata-mata nak membolehkan raja membunuh dirinya. Tapi bukan tujuannya nak mati sia-sia. Dia memperkudakan raja agar perjuangan aqidah itu sampai kepada matlamatnya. Di hadapan semua manusia, kalimah tauhid itu berjaya ditegakkan. Kita pun perlu begitu. Jadi doktor yang hebat. Tujuannya semata-mata agar perjuangan aqidah ini sampai kepada matlamatnya. Agar Islam ini mencapai ustaziatul alam.
Lepas tu, kita tengok lagi ghulam ni. Dia cuba test ilmu dia saat dia bertemu binatang di jalanan. Dan bila dia yakin yang ajaran rahib adalah betul, dia pun mengorak langkah. Cuba tanya kat diri kita? Kita yakin ke dengan Islam yang kita pikul? Kita malu tak nak cakap dengan orang lain pasal Islam? Kalau kita dah yakin, apa yang kita lakukan? Ghulam ni saat dia dipanah dan syahid, dia dah tinggalkan roh-roh iman dan Islam ke dalam hati rakyatnya. Kalau kita ditakdirkan meninggal dunia hari ini atau esok, apa yang kita dah tinggalkan? Adakah kita telah mengubah sesuatu? Adakah kita telah menyinari hati manusia lain dengan roh iman dan Islam? Atau kita juga sama dengan insan lain yang menjadi beban di muka bumi Allah ini tanpa melaksanakan apa-apa?
Dalam kisah ghulam ni jugak, Allah tetap menyempurnakan agamaNya sebagaimana Dia menolong ghulam dalam kisah ini. Kaum yang selama ini berada dalam kesesatan dan kezaliman mendapat hidayah Allah apabila melihat peristiwa yang berlaku kepada budak itu.Allah taala senantiasa membantu mereka yang menegakkan dan memelihara serta mempertahankan agamaNya. Dalam keadaan realiti di zaman ini yang penuh dengan hiruk pikuk Jahiliyyah, hanya kitalah harapan ummah. Manusia lain melihat kita seolah-oleh bermimpi dengan kemenangan Islam, tapi kita percaya Islam tetap akan gemilang. Kita berusaha ke arah tersebut agar kita layak di kaca mata Allah untuk dikurniakan kemenangan.
Apa lagi yang kita pelajari dari hadis ghulam ni? Allah mampu membangkitkan pendakwah pada agamaNya daripada kalangan orang yang mana pada mulanya dianggap pengukuh kepada kerajaan Thaghut sebagaimana ghulam di dalam kisah ini, pada mulanya ghulam itu menjadi murid kepada tukang sihir tetapi akhirnya beriman kepada Allah melalui pengajian yang di perolehi daripada rahib dan akhirnya dia menjadi penentang paling kuat kepada kerajaan yang zalim itu. Kadang kita lihat sahabat kita, dah macam tiada harapan. Kita tertanya-tanya, bolehkah dia berubah? Tapi hidayah milik Allah. Kita hanya berusaha. Kalau kita dah tak mampu dah nak ubah dia, perkara paling kecil yang kita lakukan adalah doa. Berapa kali kita doakan dia? Kita tidak pernah tahu takdir penentu titisan hidayah ke atas dirinya. Sekiranya Allah takdirkan dia bertemu seseorang, hatta mungkin seorang penzina sekalipun, mungkin sahaja dia berubah. Sepertimana kisah Imam Syafie yang belajar sesuatu dari pencuri. Sahabat kita itu mungkin hanya memerlukan satu saat sahaja untuk berubah. Dan berubahnya sahabat kita itu kelak mungkin sahaja menjadi batu locatan kepada perjuangan Islam itu sendiri.
Kisah ghulam ni juga mengajar kita bahawa iman tidak memerlukan masa yang panjang setelah diberi hidayat oleh Allah didalam hati manusia sebagaimana yang terjadi kepada kaum di dalam kisah ini. Tidak siapa tahu urusan hidayah dan iman ni. Kadangkala di saat akhir kehidupan seseorang itu, barulah dia menemukan cahaya keimanan sepertimana pengikut-pengikut ghulam. Ghulam tidak sempat pun ajar surah Fatihah, syariah kat pengikut-pengikutnya. Tapi berimannya pengikut-pengikut ghulam, mereka sanggup untuk dicampak dalam parit yang panasnya begitu menyakitkan.
Allah juga mengurniakan karamah (kemuliaan) kepada wali-waliNya didalam memperkukuhkan lagi keimanan dan keyakinan. Mungkin dalam realiti kita di zaman ini, mungkin Allah kurniakan kita lisan yang fasih dan segala macam kelebihan untuk menyentuh hati manusia. Menjadi tanggungjawab kita untuk meneruskan perjuangan dan menjadi mata-mata rantai perjuangan.
Kita juga belajar satu perkara yang sangat praktikal dengan kita. Orang kafir sentiasa bermusuh dengan orang beriman sebagaimana di gergaji rahib dan pegawai raja yang telah beriman kepada Allah. Dalam urusan perjuangan dan tarbiah ini, pasti ada onak diri. Semakin tinggi kefahaman, semakin tinggi ujian. Jalan dakwah ini tidak pernah dihampar dengan permaidani merah. Macam-macam cara musuh Islam bekerja untuk menghancurkan kita. Tapi kita wajiblah bersabar di dalam menempuh ujian sebagaimana sabarnya rahib, pegawai dan budak itu serta kaum yang telah dihumbankan ke dalam lubang api. Dapat kita bayangkan bagaimana rasanya kalau digergaji? Dapat kita rasakan bagaimana sakitnya kalau dihumban ke dalam api? Kadangkala kalau nak dibandingkan dengan ujian mereka, ujian yang kita lalui terlalu sedikit. Mudah sahaja kita mengeluh bila Allah uji dengan sedikit cubaan. Kita selalu sahaja meminta kat Allah dipermudahkan ujian. Kenapa kita tidak minta kat Allah agar dikurniakan hati, fizikal dan mental yang kuat untuk menghadapi ujian?
Apa lagi yang best pasal hadis ghulam ni? Pasal kes ‘tipu-tipu’.
Rahib berkata, ‘Jika tukang sihir ingin memukulmu katakanlah, aku terlambat karena keluargaku. Dan jika keluargamu hendak memukulmu maka katakanlah, aku terlambat karena (belajar dengan) tukang sihir’.
Ada yang salah guna hadis ni dan mengatakan Islam membenarkan kita menipu. Islam tidak sesekali membenarkan kita menipu. Tiada istilah bohong sunat dalam Islam. Cuma dalam kes ni, situasinya berbeza. Cuba bayangkan kalau si rahib tak suruh ghulam buat macam tu. Apa akan jadi? Ghulam dah tidak boleh belajar ilmu dari si rahib. Terputus ilmu. Islam tak ke mana. Tipu tidak pernah dibenarkan dalam Islam kerana keburukannya yang besar. Namun dalam situasi di mana keburukan akan menjadi lebih besar sekiranya tidak menipu, maka ketika itu hukumnya adalah wajib menipu.
Sama juga situasinya di zaman Rasulullah, berkenaan dengan kisah Ammar. Bila dia sudah nyaris dibunuh, dia mengatakan dia tidak beriman dengan Allah dan RasulNya, meskipun hatinya tidak mengiakannya. Rasulullah iktiraf perbuatan dan iman Ammar kerana dalam keadaan darurat.
Di dalam Islam, kita dibolehkan membuat helahan dalam peperangan dan perkara yang bertujuan menegakkan kebenaran. Contoh macam kita la kan, mungkin kalau nak pergi program agama, ayah dan ibu kita tidak beri izin. Apa kita nak buat? Jangan berbohong, tapi berdalih. Katakan pada ayah dan ibu kita, kita nak pergi program motivasi. Kita tak berbohong, bukan? Sebabnya kalau kita program agama, dengar kisah ghulam misalnya, kita akan termotivasi, bukan?
Macam jugak dalam kisah Rasulullah SAW. Rasulullah lihat ada seorang pemuda Mukmin yang dikejar oleh musuh. Musuh tersebut tidak mengenali Rasulullah dan bertanyakan Rasulullah, adakah Rasulullah melihat pemuda tersebut. Apa Rasulullah lakukan? Rasulullah ubah kedudukan dia dengan melangkah ke tempat lain dan Rasulullah mengatakan, ”Sewaktu aku berada di sini, aku tidak melihatnya”. Rasulullah menipu ke? Tidak, tetapi sebaliknya Rasulullah berdalih.
Macam jugak perjalanan Rasulullah dan Saidina Abu Bakar. Bila ada yang bertanyakan Saidina Abu Bakar, siapakah Rasulullah, Saidina Abu Bakar mengatakan bahawa Rasulullah itu adalah ’penujuk jalan’ untuk menjaga keselamatan Rasulullah. Mungkin di mata orang yang bertanya, Rasulullah adalah orang yang tahu selok belok perjalanan ke sesuatu tempat, tetapi di hati Saidina Abu Bakar, dia tahu bahawa Rasulullah adalah ’penujuk jalan’ yang lurus. Saidina Abu Bakar berbohong ke? Tak, sebaliknya berdalih.
Dalam hadis ghulam ni juga ditekankan tentang kepentingan menjaga ’sirr’/ kerahsiaan.
Sang rahib berkata, ‘Wahai anakku, kini engkau telah menjadi lebih utama dari diriku. Kelak, engkau akan diuji. Jika engkau diuji maka jangan tunjukkan diriku”.
Kenapa rahib tidak benarkan ghulam menunjukkan diri si rahib? Sebab ni adalah perkara kerahsiaan. Ada perkara yang kita perlu jaga dalam perjuangan sebab musuh Islam sentiasa mencari jalan menghancurkan kita. Kerahsiaan (sirr) dan berhati-hati (hazar) ini adalah salah satu strategi dalam Islam.
Mereka yang benar-benar yakin, Istiqomah, sabar dan ikhlas dalam perjuangan sahaja yang akan mendapat kemenangan. Malah hadis ini diletakkan dalam bab sabar di dalam kitab Riyadhus Salihin. Moga kisah ini memberikan suntikan semangat buat kita untuk terus berada dalam perjuangan yang penuh onak dan duri ini.
Insya Allah kita berkongsi sedikit pengajaran dari hadis ini. Sekiranya ada kesilapan, teguran adalah dialu-alukan. Hadis ni sebenarnya terlalu bermakna setiap baris dan ayatnya. Menjadi taklif (tanggungjawab) untuk berkongsi meskipun ilmu yang ada terlalu sedikit.
Ghulam ni apa sebenarnya? Remaja lelaki. Kisah ni pernah disebutkan dalam Quran ke? Pernah. Dalam Surah Buruj. Kisah tentang parit. Bila satu kisah tu Allah sebut dalam AlQuran, kisah tu sangatlah penting. Macam orang yang menyusun buku teks, dia kenalah pastikan apa yang dia nak tulis dan susun dalam buku teks tu adalah benar-benar penting. Macam itu juga dengan AlQuran. Kitab dan pedoman sepanjang hayat. Maka setiap perkara yang Allah sebutkan tu memang sangat relevan dengan kita.
Allah sebut ke nama ghulam tu dalam AlQuran? Rasulullah sebut ke nama ghulam tu dalam hadis tersebut? Allah dan rasulNya sebut ke nama tempat itu? Tak. Sebab apa? Sebab nak tunjukkan kat kita betapa ‘evergreen’nya hadis ni. Rasulullah SAW nak tunjukkan kat kita betapa relevannya hadis ni meskipun kita duduk pada era 2020. Saya adalah ghulam. Awak adalah ghulam. Siapa sahaja adalah ghulam.
Kenapa agaknya hadis ni pasal ghulam? Seorang remaja. Kenapa bukan pasal seorang tua yang dah matang dengan pengalaman ke? Kenapa agaknya? Sebab remajalah penentu masa depan sesuatu bangsa kan? Remajalah golongan yang mempunyai semangat yang sangat kental. Punya misi dan visi. Tindakannya jauh lebih mencabar dan mungkin tak tercapai dek akal manusia biasa. Keputusannya membuat orang terpegun. Remajalah golongan yang sangat kreatif dan inovatif. Tapi apa yang jadi kat kebanyakan remaja sekarang? Mereka adalah golongan yang begitu hebat dengan perkara-perkara yang membinasakan. Hebat smoking, hebat clubbing, hebat cakap kosong, dan segala macam kehebatan yang menghancurkan ada dalam diri kebanyakan remaja dewasa ini.
Kita tengok hadis ini. Kisah ini dimulakan mengenai dialog di antara raja dan tukang sihir. Raja mempergunakan tukang sihir demi kepentingannya. Dan tukang sihir tahu sekiranya dia telah tiada, raja akan bermasalah. Maka dia meminta raja mencarikan seorang budak. Dalam riwayat Tarmizi disebut: “Carilah untukku seorang budak yang mudah memahami atau dia berkata: yang cerdik dan cepat faham” .
Kenapa budak yang cerdik dan pandai? Sebab kalau bodoh, kena ajar sihir berkali-kali. Menyusahkan. Maka raja pun mencari budak yang pandai. Macam mana raja cari? Tidak disebutkan dalam hadis ini. Mungkin raja buat peperiksaan SPM, tapis mana satu pelajar terbaik.
Lepas itu kita tengok tentang rahib. Bila budak itu sudah terpilih sebagai ahli sihir raja, maka popularlah dia. Terkenal. Semua orang kenal dia. Macam pelajar terbaik SPM, keluar di dada akhbar dan televisyen. Rahib pun kenal dia. Dan rahib ini pun berusaha untuk berkenalan dengan budak (ghulam) ini tadi. Tidak diceritakan macam mana rahib kenal budak itu. Zaman itu tiada boarding school. Maka ghulam ini berulang alik dari rumah ke tempat tukang sihir. Dalam perjalanan itu dia bertemu rahib. Dan rahib telah melakukan segala usaha untuk berkenalan dengan ghulam.
Kemudian ghulam pun syok dengan ilmu si rahib. Bermulalah episod baru dalam hidupnya, perkenalannya dengan Islam. Buat sahabat-sahabat sekalian, kisah ini adalah persis perjalanan hidup kita yang bukan kebetulan. Kisah ini adalah kisah perjuangan. Dan kisah ini akan terus berlaku sehingga hari akhirat. Ghulam akan terus hidup sehingga kiamat berlaku. Dan kitalah ghulam tersebut.
Mungkin sahabat-sahabat tertanya-tanya, jadi apa kaitannya hadis ni dengan kita? Hakikatnya, hadis ini nak ajak kita semua kembali menjadi ghulam atau remaja yang soleh dan musleh, yang baik dan cuba menjadikan manusia lain juga baik. Nak senang faham kaitan hadis ni dengan kita, dapatlah disimpukan:
1) ghulam – kita golongan remaja
2) ilmu sihir – macam ilmu duniawi yang kita pelajari seperti ilmu perubatan, kejuruteraan, undang-undang dan lain-lain lagi
3) tukang sihir – macam pensyarah-pensyarah kita di universiti atau cikgu-cikgu di sekolah yang mengajar kita ilmu duniawi
4) ilmu yang dipelajari dari rahib – macam ilmu agama yang kita pelajari dalam usrah, atau dari guru-guru agama kita, ilmu yang benar..
5) rahib – macam ustaz atau ustazah, naqib dan naqibah
Kita tengok ghulam ni. Dia belajar ilmu medic sahaja ke? Atau dia belajar agama dalam usrah sahaja? Dia belajar dua-dua benda. Ada di kalangan kita yang hanya tahu score dalam exam sahaja, tapi tidak tahu langsung pasal agama. Bila ada yang ajak pergi usrah/ program agama, rasa malas. Ada pulak yang hebat sekali dalam ilmu agama sahaja, akademik hancur belaka. Maka jadilah macam ghulam, balance dalam aspek duniawi dan ukhrawi.
Kalau kita tengok hadis ini, pernah tak si rahib suruh ghulam berhenti belajar sihir? Tidak pernah. Dalam keadaan terdesak pun, si rahib suruh ghulam ‘menipu’ sahaja. Tidak suruh ghulam berhenti belajar sihir. Kenapa agaknya ghulam ni belajar ilmu sihir sedangkan tanggungjawab dia adalah khalifah kat muka bumi ni? Bukan ke dia kena buat kerja dakwah, kena ajak orang kepada Islam. Tapi kenapa dia belajar ilmu duniawi jugak, kenapa bukan ilmu ukhrawi sahaja? Kenapa tak belajar pasal islam sahaja? Macam kitalah jugak kan, kenapa buat perubatan, undang-undang, kejuruteraan dan lain-lain? Bukan kita kena jadi khalifah ke? Sebabnya ultimate goal kita bukanlah nak jadi doktor, jurutera atau peguam semata-mata. Tapi semua tu adalah cara kita nak ’menyihir’ hati manusia lain kepada Islam. Kan best kalau jadi doktor, 5 minit je rawat pesakit, tapi 10 minit adalah berdakwah. Best tak? Best kan. Patient percaya tak? Mesti percaya. Kenalah jadi macam ghulam, dia belajar ilmu sihir tu untuk menyihir hati orang lain. Bila dia sembuhkan orang buta tu, dia katakan kat orang buta tu, Allah yang sembuhkan. Dia dakwah kat orang buta tu. Best kan kalau dapat jadi macam ghulam?
Ghulam belajar ilmu sihir itu dengan matlamat yang benar. Matlamatnya apa? Perjuangan aqidah yang hak. Hatta sehingga akhir hayatnya. Kalau kita tidak faham matlamat hidup kita, jadilah kita tukang sihir selama-lamanya. Jadilah kita doktor yang tidak pernah tahu tujuan penciptaannya. Dan kita akan terus diperkudakan. Macam orang Indonesia yang tolong bina KLCC itu. Dia buat kerja susah-susah, tapi orang lain dapat nama. Dia dipergunakan.
Ghulam bukan begitu. Sihirnya menyebabkan dirinya hebat. Hatta memperkudakan sang raja. Dia arahkan raja buat macam-macam semata-mata nak membolehkan raja membunuh dirinya. Tapi bukan tujuannya nak mati sia-sia. Dia memperkudakan raja agar perjuangan aqidah itu sampai kepada matlamatnya. Di hadapan semua manusia, kalimah tauhid itu berjaya ditegakkan. Kita pun perlu begitu. Jadi doktor yang hebat. Tujuannya semata-mata agar perjuangan aqidah ini sampai kepada matlamatnya. Agar Islam ini mencapai ustaziatul alam.
Lepas tu, kita tengok lagi ghulam ni. Dia cuba test ilmu dia saat dia bertemu binatang di jalanan. Dan bila dia yakin yang ajaran rahib adalah betul, dia pun mengorak langkah. Cuba tanya kat diri kita? Kita yakin ke dengan Islam yang kita pikul? Kita malu tak nak cakap dengan orang lain pasal Islam? Kalau kita dah yakin, apa yang kita lakukan? Ghulam ni saat dia dipanah dan syahid, dia dah tinggalkan roh-roh iman dan Islam ke dalam hati rakyatnya. Kalau kita ditakdirkan meninggal dunia hari ini atau esok, apa yang kita dah tinggalkan? Adakah kita telah mengubah sesuatu? Adakah kita telah menyinari hati manusia lain dengan roh iman dan Islam? Atau kita juga sama dengan insan lain yang menjadi beban di muka bumi Allah ini tanpa melaksanakan apa-apa?
Dalam kisah ghulam ni jugak, Allah tetap menyempurnakan agamaNya sebagaimana Dia menolong ghulam dalam kisah ini. Kaum yang selama ini berada dalam kesesatan dan kezaliman mendapat hidayah Allah apabila melihat peristiwa yang berlaku kepada budak itu.Allah taala senantiasa membantu mereka yang menegakkan dan memelihara serta mempertahankan agamaNya. Dalam keadaan realiti di zaman ini yang penuh dengan hiruk pikuk Jahiliyyah, hanya kitalah harapan ummah. Manusia lain melihat kita seolah-oleh bermimpi dengan kemenangan Islam, tapi kita percaya Islam tetap akan gemilang. Kita berusaha ke arah tersebut agar kita layak di kaca mata Allah untuk dikurniakan kemenangan.
Apa lagi yang kita pelajari dari hadis ghulam ni? Allah mampu membangkitkan pendakwah pada agamaNya daripada kalangan orang yang mana pada mulanya dianggap pengukuh kepada kerajaan Thaghut sebagaimana ghulam di dalam kisah ini, pada mulanya ghulam itu menjadi murid kepada tukang sihir tetapi akhirnya beriman kepada Allah melalui pengajian yang di perolehi daripada rahib dan akhirnya dia menjadi penentang paling kuat kepada kerajaan yang zalim itu. Kadang kita lihat sahabat kita, dah macam tiada harapan. Kita tertanya-tanya, bolehkah dia berubah? Tapi hidayah milik Allah. Kita hanya berusaha. Kalau kita dah tak mampu dah nak ubah dia, perkara paling kecil yang kita lakukan adalah doa. Berapa kali kita doakan dia? Kita tidak pernah tahu takdir penentu titisan hidayah ke atas dirinya. Sekiranya Allah takdirkan dia bertemu seseorang, hatta mungkin seorang penzina sekalipun, mungkin sahaja dia berubah. Sepertimana kisah Imam Syafie yang belajar sesuatu dari pencuri. Sahabat kita itu mungkin hanya memerlukan satu saat sahaja untuk berubah. Dan berubahnya sahabat kita itu kelak mungkin sahaja menjadi batu locatan kepada perjuangan Islam itu sendiri.
Kisah ghulam ni juga mengajar kita bahawa iman tidak memerlukan masa yang panjang setelah diberi hidayat oleh Allah didalam hati manusia sebagaimana yang terjadi kepada kaum di dalam kisah ini. Tidak siapa tahu urusan hidayah dan iman ni. Kadangkala di saat akhir kehidupan seseorang itu, barulah dia menemukan cahaya keimanan sepertimana pengikut-pengikut ghulam. Ghulam tidak sempat pun ajar surah Fatihah, syariah kat pengikut-pengikutnya. Tapi berimannya pengikut-pengikut ghulam, mereka sanggup untuk dicampak dalam parit yang panasnya begitu menyakitkan.
Allah juga mengurniakan karamah (kemuliaan) kepada wali-waliNya didalam memperkukuhkan lagi keimanan dan keyakinan. Mungkin dalam realiti kita di zaman ini, mungkin Allah kurniakan kita lisan yang fasih dan segala macam kelebihan untuk menyentuh hati manusia. Menjadi tanggungjawab kita untuk meneruskan perjuangan dan menjadi mata-mata rantai perjuangan.
Kita juga belajar satu perkara yang sangat praktikal dengan kita. Orang kafir sentiasa bermusuh dengan orang beriman sebagaimana di gergaji rahib dan pegawai raja yang telah beriman kepada Allah. Dalam urusan perjuangan dan tarbiah ini, pasti ada onak diri. Semakin tinggi kefahaman, semakin tinggi ujian. Jalan dakwah ini tidak pernah dihampar dengan permaidani merah. Macam-macam cara musuh Islam bekerja untuk menghancurkan kita. Tapi kita wajiblah bersabar di dalam menempuh ujian sebagaimana sabarnya rahib, pegawai dan budak itu serta kaum yang telah dihumbankan ke dalam lubang api. Dapat kita bayangkan bagaimana rasanya kalau digergaji? Dapat kita rasakan bagaimana sakitnya kalau dihumban ke dalam api? Kadangkala kalau nak dibandingkan dengan ujian mereka, ujian yang kita lalui terlalu sedikit. Mudah sahaja kita mengeluh bila Allah uji dengan sedikit cubaan. Kita selalu sahaja meminta kat Allah dipermudahkan ujian. Kenapa kita tidak minta kat Allah agar dikurniakan hati, fizikal dan mental yang kuat untuk menghadapi ujian?
Apa lagi yang best pasal hadis ghulam ni? Pasal kes ‘tipu-tipu’.
Rahib berkata, ‘Jika tukang sihir ingin memukulmu katakanlah, aku terlambat karena keluargaku. Dan jika keluargamu hendak memukulmu maka katakanlah, aku terlambat karena (belajar dengan) tukang sihir’.
Ada yang salah guna hadis ni dan mengatakan Islam membenarkan kita menipu. Islam tidak sesekali membenarkan kita menipu. Tiada istilah bohong sunat dalam Islam. Cuma dalam kes ni, situasinya berbeza. Cuba bayangkan kalau si rahib tak suruh ghulam buat macam tu. Apa akan jadi? Ghulam dah tidak boleh belajar ilmu dari si rahib. Terputus ilmu. Islam tak ke mana. Tipu tidak pernah dibenarkan dalam Islam kerana keburukannya yang besar. Namun dalam situasi di mana keburukan akan menjadi lebih besar sekiranya tidak menipu, maka ketika itu hukumnya adalah wajib menipu.
Sama juga situasinya di zaman Rasulullah, berkenaan dengan kisah Ammar. Bila dia sudah nyaris dibunuh, dia mengatakan dia tidak beriman dengan Allah dan RasulNya, meskipun hatinya tidak mengiakannya. Rasulullah iktiraf perbuatan dan iman Ammar kerana dalam keadaan darurat.
Di dalam Islam, kita dibolehkan membuat helahan dalam peperangan dan perkara yang bertujuan menegakkan kebenaran. Contoh macam kita la kan, mungkin kalau nak pergi program agama, ayah dan ibu kita tidak beri izin. Apa kita nak buat? Jangan berbohong, tapi berdalih. Katakan pada ayah dan ibu kita, kita nak pergi program motivasi. Kita tak berbohong, bukan? Sebabnya kalau kita program agama, dengar kisah ghulam misalnya, kita akan termotivasi, bukan?
Macam jugak dalam kisah Rasulullah SAW. Rasulullah lihat ada seorang pemuda Mukmin yang dikejar oleh musuh. Musuh tersebut tidak mengenali Rasulullah dan bertanyakan Rasulullah, adakah Rasulullah melihat pemuda tersebut. Apa Rasulullah lakukan? Rasulullah ubah kedudukan dia dengan melangkah ke tempat lain dan Rasulullah mengatakan, ”Sewaktu aku berada di sini, aku tidak melihatnya”. Rasulullah menipu ke? Tidak, tetapi sebaliknya Rasulullah berdalih.
Macam jugak perjalanan Rasulullah dan Saidina Abu Bakar. Bila ada yang bertanyakan Saidina Abu Bakar, siapakah Rasulullah, Saidina Abu Bakar mengatakan bahawa Rasulullah itu adalah ’penujuk jalan’ untuk menjaga keselamatan Rasulullah. Mungkin di mata orang yang bertanya, Rasulullah adalah orang yang tahu selok belok perjalanan ke sesuatu tempat, tetapi di hati Saidina Abu Bakar, dia tahu bahawa Rasulullah adalah ’penujuk jalan’ yang lurus. Saidina Abu Bakar berbohong ke? Tak, sebaliknya berdalih.
Dalam hadis ghulam ni juga ditekankan tentang kepentingan menjaga ’sirr’/ kerahsiaan.
Sang rahib berkata, ‘Wahai anakku, kini engkau telah menjadi lebih utama dari diriku. Kelak, engkau akan diuji. Jika engkau diuji maka jangan tunjukkan diriku”.
Kenapa rahib tidak benarkan ghulam menunjukkan diri si rahib? Sebab ni adalah perkara kerahsiaan. Ada perkara yang kita perlu jaga dalam perjuangan sebab musuh Islam sentiasa mencari jalan menghancurkan kita. Kerahsiaan (sirr) dan berhati-hati (hazar) ini adalah salah satu strategi dalam Islam.
Mereka yang benar-benar yakin, Istiqomah, sabar dan ikhlas dalam perjuangan sahaja yang akan mendapat kemenangan. Malah hadis ini diletakkan dalam bab sabar di dalam kitab Riyadhus Salihin. Moga kisah ini memberikan suntikan semangat buat kita untuk terus berada dalam perjuangan yang penuh onak dan duri ini.